-->

infogarsela

Connection South Garut With Love

Motivasi Menulis

Curug Jaga Pati dan Ngaleng, Yang Segar-segar di Garut Selatan

Foto Instagram @garut_turunankidul





Infogarsela.com - Mengisi akhir pekan sambil main air di air terjun pastinya asyik. Kalau liburan di Garut Selatan, ada 2 air terjun yang bisa jadi pilihan, Jaga Pati dan Ngaleng.

Perjalanan ke Garut Selatan bersama komunitas Instagram Garut_turunankidul mengantarkan saya ke curug yang mempesona dan belum terekspos serta terjamah banyak orang, bahkan oleh warga setempat. Curug tersebut adalah Curug Jaga pati dan Ngaleng.

Kedua curug tersebut belum dikelola sama sekali baik oleh pemerintah, maupun warga setempat. Untuk menuju Curug Ngaleng, bisa ditempuh dengan berjalan kaki dalam waktu 30 menit, sedangkan ke Curug Jaga pati memerlukan waktu 1 jam dengan berjalan kaki dari rumah warga.

Untuk menuju rumah warga terakhir dari jalan raya, akses jalan yang dilewati hanya berupa tanah dan bebatuan yang belum diaspal. Saya sarankan memakai motor, kalaupun mobil, usahakan mobil type berpenggerak 4 roda (4WD).

Jika Anda petualang dan menyukai tempat wisata yang masih alami, cobalah berkunjung ke curug ini. Lokasi yang tersembunyi dan terpencil akan terbayar oleh suasana yang sejuk, alami, hening dan tentunya indah menawan hati.

Kedua curug tersebut berada di Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut Selatan. Tertarik? Silahkan kunjungi dan jangan lupa, jagalah kebersihan.












Editor : @rizalduh
Sourche : DetikTravel 

Aheryawan Siap Jika Kemendagri Minta Uji Transisi DOB Garut Selatan

Gubernur Jawabarat Ahmad Heryawan


Infogarsela.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan siap jika Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta untuk melakukan uji transisi di tiga calon daerah otonomi baru (DOB), yakni Garut Selatan, Sukabumi Utara, dan Bogor Barat. Karena menurutnya, pemekaran ketiga calon DOB tersebut sifatnya sudah sangat mendesak.

Sebenarnya, ditegaskan Aher, DOB Garut Selatan, Sukabumi Utara, dan Bogor Barat seharusnya bisa disahkan pada akhir 2014 lalu. Namun, dengan adanya Undang-Undang No 23/2014 tentang cara pembentukan DOB, ada aturan baru yang diterapkan. “Dalam undang-undang tersebut diharuskan setiap calon DOB mendapat masa percobaan selama tiga tahun sebelum nantinya ditetapkan sebagai DOB,” ujarnya.

Sayangnya, tambah Aher, akibat aturan baru itu, Pemprov belum menerima petunjuk teknis dari pemerintah pusat. Hal tersebut mengakibatkan Pemprov belum bisa melangkah jauh meloloskan tiga DOB tersebut untuk disahkan. “Petunjuk teknisnya masih belum ada sampai sekarang,” kata dia.

Aher berpendapat, tiga daerah tersebut sebetulnya sudah layak dijadikan DOB. Pasalnya, seluruh persiapan sudah dilakukan matang, baik dari segi administrasi maupun kesiapan wilayahnya. Pengajuan DOB itu juga karena jumlah penduduk di tiga daerah tadi cukup banyak, sehingga masyarakat cukup sulit dalam mencari akses ke pemerintah daerah setempat.



“Saya berkeyakinan, jika ketiga DOB itu resmi dimekarkan, pemerataan pembangunan di Jawa Barat dapat terjadi,” tandas Aher. ***










Editor : @rizalduh  
Sourche : Gosipgarut

Jalur Lintas Garut Selatan Bakal Di Oprasikan

Jalanan Lintas Di Garut Selatan Kabupaten Garut


Infogarsela.com - Upaya menghidupkan jalur Garut selatan mulai dilakukan. Salah satunya dengan mulai beroperasional bus Damri jurusan Pangandaran-Sindangbarang (Cianjur) pada bulan Februari.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut, Wahyudijaya, mengatakan pihak Damri sudah berkoordinasi untuk mengaktifkan jalur pantai selatan tersebut. Trayek yang diaktifkan tersebut merupakan kewenangan Dishub Provinsi Jawa Barat.

“Hanya saja banyak jalur yang melewati wilayah Garut. Tujuh kecamatan di selatan dilalui trayek tersebut dan sangat dibutuhkan warga di sana,” ujar Wahyu, Minggu (10/4/2016).

Wahyu menambahkan, saat ini baru dua unit bus Damri yang beroperasi dari target sebanyak delapan armada. Satu bis mempunyai kapasitas 55 tempat duduk. Diakui Wahyu warga di wilayah selatan sangat mengapresiasi adanya transportasi umum tersebut.


“Sekarang tinggal melengkapi infrastrukturnya saja. Nanti akan kami bangun subterminal yang rencananya ada di Cisewu,” katanya.


Lahan seluas satu hektare, lanjut Wahyu, telah disiapkan pihak Kecamatan Cisewu. Pihaknya pun akan menyiapkan anggaran sekitar Rp 4 miliar untuk pembangunan subterminal tersebut.

“Hanya saja anggaran yang disediakan secara bertahap. Soalnya dana yang ada juga terbatas,” ucapnya.

Selain di Cisewu, tutur Wahyu, pihaknya juga telah memiliki terminal di Kecamatan Pameungpeuk. Hanya saja perlu ada pembenahan karena kondisinya yang kurang terawat.

“Idealnya ada tiga titik lokasi terminal yakni di Cisewu, Bungbulang dan Pameungpeuk. Ketiga terminal itu bisa jadi titik pengumpan ke jalur bus Damri,” ujarnya.

Diakui Wahyu, selain jalur yang telah ada saat ini perlu adanya pengembangan jalur lain. Pihak Damri pun telah meminta kepada Dishub untuk menyiapkan angkutan penumpang ke arah trayek Damri.

“Kami sudah memberikan penawaran ke para pengusaha angkutan. Jadi nantinya jalur selatan bisa ramai sesuai keinginan pihak provinsi,” katanya.



Selain Damri yang mulai membuka jalur selatan, tambah Wahyu, pihak PO Budiman juga telah membuka trayek di jalur tersebut dengan jurusan Pangandaran-Pelabuhan Ratu (Sukabumi). Saat ini bus yang telah beroperasi sekitar satu atau dua unit dari rencana sebanyak 10 unit. 






Editor : @rizalduh
Sourche : Farhan SN***

Atasi Macet, Jembatan Cimanuk Akan Di Perluas

jembatan cimanuk kabupaten garut



Infogarsela.com - Perluasan jembatan dan badan jalan di perempatan maktal Kecamatan Garut Kota akan segera dilakukan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melalui Dinas Bina Marga telah menganggarkan dana sedikitnya Rp 2,4 miliar dari APBD untuk pelebaran tersebut.

“Salah satu sisi jembatan yang berada di Jalan Pembangunan itu akan dilebarkan sekitar 8 meter. Badan jalannya 7 meter, sementara satu meter lagi untuk trotoar,” ujar Kepala Dinas Binamarga Kabupaten Garut, Eded Komara Nugraha, seperti dilansir situs resmi Pemerintah Kabupaten Garut, Rabu (20/4).


Pelebaran jembatan juga setidaknya akan berdampak pada pembebasan lahan. Dari pengamatan sementara pihaknya, lahan milik warga yang diperlukan untuk pelebaran jembatan itu memiliki lebar 12 meter.


Pembebasan lahan, Lanjut Eded, diperlukan agar kendaraan di jalur yang mengarah ke kiri bisa berbelok langsung agar seluruh kendaraan ke arah kiri tidak terhenti seperti yang sering terjadi saat ini bila lampu merah menyala.


Pada musim liburan panjang, antrean kendaraan pada kedua lintasan jembatan kerap berlangsung lama karena terjebak macet akibat meningkatnya volume berbagai jenis kendaraan dari berbagai arah. Terutama pada lintasan jembatan Cimanuk Maktal dengan keberadaan “traffic light“-nya.


Tidak hanya itu, Dinas Binamarga juga akan mengusulkan pemindahan satu pos polisi dan satu traffic light akibat pelebaran ini. Terkait pemindahan traffic light, pihak Dinas Binamarga akan segera melayangkan surat permohonan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut.




Editor : @rizalduh
Penulis: Siti Imro

Garut Selatan Segera Di Syahkan Pemprov Jabar Desak Kemendagri

http://www.infogarsela.com/2016/04/garut-selatan-segera-di-syahkan-pemprov-jabar-desak-kemendagri.html


Infogarsela.com - Persoalan pemekaran Garut Selatan menjadi daerah otonomi baru (DOB) kembali menyeruak. Kini disuarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang mendesak Kemendagri segera mengesahkan Garut Selatan menjadi DOB. Bahkan, termasuk untuk Bogor Barat dan Sukabumi Selatan, Kemendagri didesak melakukan langkah yang sama.

“Pemekaran Jawa Barat sudah ketinggalan dibandingkan Jawa Tengah apalagi Jawa Timur. Saat ini kita baru punya 27 kabupaten dan kota, ditambah tiga lagi, baru 30. Kami berharap Kemendagri segera mendahulukan DOB di Jabar,” ujar Wagub Jabar Deddy Mizwar usai dengar pendapat dengan rombongan DPD RI, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (18/4/2016).

Menurutnya, ketiga daerah itu sudah memungkinkan untuk dimekarkan. Namun diakuinya hal yang paling penting sebelum dilakukan pemekaran adalah batas wilayah serta pembagian aset. “Jangan seperti Tasikmalaya dan Bekasi yang bertahun-tahun baru selesai, dan ada aset yang diperebutkan malah jadi tidak digunakan apa-apa,” kata Wagub.

Deddy berharap tiga daerah itu menjadi prioritas dari 50 daerah se-Indonesia yang tahun ini akan dimekarkan. “Se-Indonesia ada 940 wilayah yang akan dimekarkan, dan tahun ini hanya 50,” ungkapnya.

Sementara menurut Ketua Komite I DPD RI Ahmad Muqowam, tiga daerah di Jabar sudah masuk penggodokan di DPR untuk pemekaran tahun ini. Namun belum dapat dipastikan apakah lolos atau tidak. Pemerintah, menurutnya, sedang menggodok PP (Peraturan Pemerintah) 78 tentang cara pembentukan daerah otonomi baru. Peraturan tersebut perlu diubah, karena perubahan undang-undang 32/ 2004 menjadi 23/2014.



“Salah satunya yang perlu dimasukkan adalah norma tentang daerah persiapan,” kata Ahmad seraya menambahkan, nantinya akan dibentuk pemerintahan sementara selama tiga tahun di daerah otonomi baru. “Akan dilihat baik atau tidak. Kalau itu lolos jadi daerah otonomi baru. Dengan adanya aturan itu, 50 daerah yang dimekarkan tahun ini baru bisa benar-benar terpisah dari daerahnya yang lama pada 2019.” ***







Editor : @rizalduh
Sourche : Gosipgarut

Cerita Batik Garutan Tembuh Pasar Internasional

Batik Garut Tembus Pasar Internasional




Infogarsela.com - Mulai tahun 2012 produk kain tenun khas Kabupaten Garut mampu menembus pasar internasional di lima negara, yakni Jepang, Beijing, New York, Inggris, dan Myanmar. Awalnya, para perajin tenun itu rajin mengikuti berbagai pameran busan di beberapa negara.


“Dari seringnya mengikuti pameran busana tersebut responnya bagus, ada timbal balik permintaan kepada kita banyak. Sekarang pemasaran kita sudah mencapai lima negara tadi,” kata Ketua Kelompok Perajin Tenun Sutra Alam Famili, Hendar Rogesta di sentra tenun, Kabupaten Garut, 


Dijelaskannya, tingkat permintaan pasar cukup tinggi. Seperti Inggris meminta 1.500 meter per bulan, tetapi baru terpenuhi 500 meter. Hendar mengakui kelompok perajinnya belum dapat memproduksi banyak kain tenun untuk memenuhi permintaan pasar tersebut.


“Kita masih produksi terbatas. Sebulan perajin maksimal bisa menghasilkan tenun ikat 500 meter, tenun sulam 300 meter, dan tenun songket 20 meter,” ujar Hendar seraya menerangkan, kain tenun khas Garut yang dijual ke pasar nasional maupun luar negeri berkisar paling rendah Rp 450 ribu dan paling tinggi Rp 1,6 juta per 2,5 meter.


Perajin tenun di Garut masih terkendala keterbatasan bahan baku. Meski begitu, setiap tahun kelompok perajin bertambah. Hingga saat ini terdapat 16 kelompok perajin yang beranggotakan 2-3 orang setiap kelompok. *** 







Editor : @rizalduh
Sourche : Gosipgarut

Pemuda Asal Pameungpeuk Garut Ini Hobby Selfie Sama Pejabat



Infogarsela.com - Orang pada umumnya mengidolakan public figure seperti pemain film, pemain sinetron, penyanyi, komedian, dan sebagainya.

Namun tidak dengan Fasmawi Saban Sihabudin (23). Alumnus Ilmu Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga tersebut sangat mengidolakan para pejabat di negara ini.

Terlepas dari banyaknya kasus hukum yang menjerat petinggi bangsa beberapa tahun ini, tak memadamkan kekagumannya terhadap sosok, yang di matanya, mengemban tugas yang amat mulia tersebut.

"Saya juga mempunyai cita-cita bisa menjadi seorang pejabat. Kalau sudah bertemu para pejabat, saya selalu merasa senang sekali. Daripada sama artis, saya mengidolakan para pejabat," tuturnya kepada Tribun Jogja, Selasa (2/2/2016).

Ia lupa, kapan persisnya memulai perjalanannya menemui para pejabat dan mengajak mereka berfoto bersama.

Namun yang ada di ingatannya, tokoh-tokoh penting yakni Anies Baswedan, Yasonna Laoly, Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Ahmad Heryawan, Abu Rizal Bakrie, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Joko Widodo, berhasil ia jumpai dan mengambil foto bersama.

Bisa berbincang dan bertemu dengan pejabat negara, diakui anak bungsu dari lima bersaudara tersebut, cukup rumit.

Tapi bermodalkan keinginan yang kuat serta nekat, ia pun memburu informasi tentang keberadaan para tokoh idolanya, terutama ketika mereka melakukan kunjungan ke Kota Yogyakarta.

Pengalaman yang dirasakan cukup sulit adalah ketika hendak bertemu dengan Presiden Republik Indonesia saat ini, Joko Widodo.

Saat itu Jokowi sedang ada agenda di UGM. Mengetahui kabar tersebut, pria kelahiran Kota Garut, 7 Juli 1992 tersebut langsung bersiap sejak pagi utnuk bertemu idolanya tersebut.

Namun, ketika orang nomor satu di Indonesia tersebut hendak melintas, Fasmawi harus berhadapan dengan paspampres yang melarangnya untuk mendekat.

Tak patah arang, begitu ia melihat sosok Jokowi muncul, ia pun dengan lantang berteriak seraya melambaikan tangannya.

"Saya teriak sambil lambai-lambai tangan. Nggak disangka Pak Jokowi jalan mendekat dan nyamperin aku berdialog dengan beliau. Aku bilang ke Pak Jokowi 'Bapak yang sabar ya pak. Banyak yang dzalim ke bapak. Saya doakan bapak sekeluarga sehat terus'. Lalu beliau tersenyum sambil mengangguk," kisahnya bersemangat.

Belum puas Fasmawi berdialog dan menatap lekat-lekat idolanya tersebut, Presiden lantas kembali ke mobilnya untuk melanjutkan perjalanan.

Saat itu juga, Fasmawi buru-buru mengambil smartphonenya dan mencoba selfie dengan Jokowi. "Ah tapi sayangnya burem," kenangnya lantas tersenyum.

Kepercayaan yang tinggi terhadap pemimpin bangsa merupakan potret kecil dari ratusan juta jiwa rakyat Indonesia.

Fasmawi optimis bahwa masih banyak pemimpin yang amanah, yang perlu kepercayaan dari rakyat, dan layak diapresiasi kinerjanya selama ini. 








Editing : @rizalduh
Sourche : (tribunjogja.com)
Back To Top