-->

Connection South Garut With Love

Motivasi Menulis

Sate Domba Garut Resep Dari Aprika





Infogarsela - Sate identik dengan potongan daging yang ditusuk. Tapi yang ini berbeda. Sate Domba Afrika namanya. Penyajiannya daging dipotong kecil-kecil ditempatkan di atas nampan berbahan stainless steel berdiamater 20 sentimeter. Daging yang masih mengepulkan asap itu disajikan dengan irisan memanjang bawang bombay.

Rasanya tambah maknyus setelah dicocolkan pada sambal. Sambal ini dicampur mustard, rasanya pedas sedikit manis. Di lidah, rasa gurih daging dan pedas berpadu. Dagingnya yang empuk memudahkan gigi taring mengoyak bagian dalamnya. Gajih atau lemak nyaris hilang sehingga rasa daging amat tajam.

Meski kolesterol pada lemak nyaris tidak ada, tetap saja meninggalkan aroma domba di mulut. Tapi jangan khawatir, kita bisa menguranginya dengan makan pisang tanduk goreng manis. Pisang ini digoreng dengan mentega dan disajikan dalam keadaan panas. Jika ingin aroma dombanya hilang, minumlah jeruk panas.

Menyantap daging domba diselingi pisang merupakan ciri khas masyarakat Afrika. Menu ini pertama kali ditawarkan oleh Resto Sate Domba Afrika di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dekat Museum Tekstil. 

Pemiliknya, Haji Ismail Coulibally, yang berasal dari Mali, Afrika Barat, mengatakan sate domba Afrika memang tidak menggunakan tusuk. Ismail mendirikan resto tersebut 15 tahun lalu dan memiliki satu cabang di kawasan Bulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sejak awal resto berdiri, daging domba dimasak sendiri oleh pria berusia 58 itu. "Supaya tetap khas Afrika," ujar salah satu pegawai Ismail.
 
Selain di kawasan Tanah Abang, daging domba Afrika dapat dijumpai di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Resto ini merupakan cabang dari resto di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Penyajian sate domba ini pun serupa. Sambal bercampur mustard juga disajikan. Namun, di resto ini, rasa manisnya lebih kuat. Di sini juga ditawarkan pisang goreng untuk menemani santapan daging bakar.

Resep memasak daging domba berasal dari pemilik resto, Stephanus, 40 tahun. Stephanus mendapatkan resep tersebut dari Togo, Afrika Barat ketika dia bermukim di sana. Berbeda dengan Ismail, selain menyediakan menu daging bakar, Stephanus menawarkan sup dan nasi goreng domba. Dua menu terakhir ini merupakan adaptasi terhadap budaya Indonesia.

Daging ramuan Ismail dan Stephanus sama-sama empuk. Daging empuk karena dibakar dua kali. Tapi daging racikan Stephanus lebih berasa aroma kaldunya. Perbedaan ini karena dia merebus daging dalam air yang bercampur kaldu setelah pembakaran pertama. Sedangkan Ismail tidak merendam dagingnya dalam air, cukup dibekap di dalam panci setelah pembakaran yang pertama. 

Merebus atau mengungkep daging domba bertujuan melunturkan lemak yang menempel. Proses inilah yang membuat daging domba rendah kolesterol. Ismail membutuhkan satu jam untuk mengungkep daging, sedangkan Stephanus menghabiskan dua jam. Setelah lemak hilang, pembakaran kedua siap dilakukan.

Nah, pada pembakaran yang kedua, Ismail mulai mencampurkan kaldu pada daging. Kaldu dicampur dengan cara ditaburkan. Tapi kaldu yang dicampur tidak terlampau banyak, bergantung ukuran daging. Kaldu yang digunakan Ismail khusus didatangkan dari Malaysia. Kaldu tersebut merupakan kaldu sapi. Dia tidak menggunakan kaldu dari dalam negeri karena terasa lebih keras.

Meski dimasak dengan resep Afrika, domba racikan Ismail dan Stephanus berjenis domba garut yang didatangkan dari Cipanas, Bogor, Jawa Barat. Setiap hari resto milik Ismail menghabiskan 30 kilogram atau setara 2 ekor domba. Resto dibuka mulai pukul 10 pagi. Pengunjung mulai padat pada saat jam makan siang antara pukul 12 – 13.00. Rata-rata stok habis pukul 16.00 namun Ismail pernah merasakan stoknya habis pukul 13.30 karena saking padatnya pembeli. 
Labels: Wisata Kuliner Garut

Thanks for reading Sate Domba Garut Resep Dari Aprika . Please share...!

Back To Top