Daerah Otonomi Baru/(DOB)-GARUT SELATAN
BERPACU dengan waktu, Garut Selatan kini selangkah lebih dekat untuk menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB). Dalam Rapat Paripurna DPD RI, Rabu (14/5/2014) lalu, 11 wilayah dicalonkan menjadi DOB. Dua di antaranya berasal dari Jawa Barat yaitu Garut Selatan dan Sukabumi Utara. Selanjutnya, 11 calon DOB itu akan disahkan menjadi DOB dalam Rapat Paripurna DPR RI untuk kemudian disetujui Presiden.
Setelah serangkaian tahapan, Bupati Garut, Rudy Gunawan dan jajaran Presidium Garut Selatan kembali ke Jakarta guna menghadiri langsung rapat yang digelar di Gedung Nusantara V, Jakarta itu. "Intinya, DPD RI setuju dan mengusulkan calon DOB Garut Selatan menjadi DOB Garut Selatan," ujar Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Garut, Basuki Eko.
Jika resmi terbentuk, 16 kecamatan yang akan masuk wilayah administratif Garut Selatan yaitu Banjarwangi, Bungbulang, Caringin, Cibalong, Cihurip, Cikajang, Cikelet, Cisewu, Cisompet, Mekarmukti, Pameungpeuk, Pakenjeng, Pamulihan, Peundeuy, Singajaya, dan Talegong.
Akan tetapi, muncul perdebatan pada tahap tahap akhir ini terkait permasalahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Garut Selatan yang dipredisksi sebesar Rp 7.787.032.041. Ada anggapan bahwa nilainya terlalu kecil untuk menjadi kabupaten baru.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Presidium Garut Selatan, Gunawan Undang berpendapat nilai riilnya akan lebih besar. Ada sejumlah potensi daerah yang belum diperhitungkan. Di anatanya yaitu pemasukan dari 16 perkebunan aktif serta 24 titik pembangkit listrik tenaga Mikrohidro dengan total kekuatan 150 MegaWatt.
Ada pula pertambangan logam di 12 lokasi yang sudah berproduksi, 45 titik galian C dan penambangan batu mulia di 16 titik. Dengan tambahan pemasukan tersebut, Gunawan yakin Garut Selatan sanggup menjalankan pemerintahan secara baik.
“Selain itu, pendapatan dari PBB akan naik 300 perse setelah jalan Trans Jabar Selatan sekarang sudah berubah status menjadi Jalan Startegis Nasional. Garut Selatan layak menjadi kabupaten baru karena sudah melalui penilaian dan survei sejumlah lembaga, salah satunya dari dari LPM Unpad,” kata Gunawan.
Untuk pembading, dia mengambil contoh Garut sebagai kabupaten induk yang mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik. Pasalnya, Garut mendapat bantuan dari APBN dan APBD provinsi karena rata rata kontribusi PAD Garut terhadap total pendapatan daerah per tahun hanya mencapai 6,51 persen selama 7 tahun terakhir.
Dari data yang dimiliki “PRLM”, Pada 2007 misalnya, PAD Garut menyumbang Rp 79,51 miliar (6,63 persen) dari total APBD Rp 1.198,58 miliar. Sisanya bersumber dari APBN sebesar Rp 1.054,46 miliar (87,98 persen) dan APBD Provinsi senilai Rp 39,87 miliar (3,33 persen).
Pun demikian pada 2013. Dari total APBD Rp 2.438,32 miliar, PAD Garut menyumbang Rp 166,31 miliar (6,82 persen). Sisanya berasal dari APBN senilai Rp 2.146,71 miliar (88,04 persen) dan APBD Provinsi sebesar Rp 125,3 (5,14 persen). Anggaran tahun 2013 tersebut merupakan anggaran sebelum perubahan.
Sementara itu, Rudy Gunawan mengaskan komitmennya untuk membantu pembentukan Kabupaten Garut Selatan dan tidak ada sedikit pun niatan menghambat maupun menundanya. Melihat fakta di lapangan saat ini, Rudy akan menitikberatkan pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, rumah sakit, dan sekolah di wilayah selatan Garut. Termasuk pula perbaikan kantor kantor kecamatan. Rencanaya, kantor Kecamatan Pameungpeuk akan menjadi kantor sementara Bupati terpilih.sUMBER PIKIRAN-RAKYAT" (Yusuf Wijanarko/A-147)***
JAWA BARAT
BERPACU dengan waktu, Garut Selatan kini selangkah lebih dekat untuk menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB). Dalam Rapat Paripurna DPD RI, Rabu (14/5/2014) lalu, 11 wilayah dicalonkan menjadi DOB. Dua di antaranya berasal dari Jawa Barat yaitu Garut Selatan dan Sukabumi Utara. Selanjutnya, 11 calon DOB itu akan disahkan menjadi DOB dalam Rapat Paripurna DPR RI untuk kemudian disetujui Presiden.
Setelah serangkaian tahapan, Bupati Garut, Rudy Gunawan dan jajaran Presidium Garut Selatan kembali ke Jakarta guna menghadiri langsung rapat yang digelar di Gedung Nusantara V, Jakarta itu. "Intinya, DPD RI setuju dan mengusulkan calon DOB Garut Selatan menjadi DOB Garut Selatan," ujar Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Garut, Basuki Eko.
Jika resmi terbentuk, 16 kecamatan yang akan masuk wilayah administratif Garut Selatan yaitu Banjarwangi, Bungbulang, Caringin, Cibalong, Cihurip, Cikajang, Cikelet, Cisewu, Cisompet, Mekarmukti, Pameungpeuk, Pakenjeng, Pamulihan, Peundeuy, Singajaya, dan Talegong.
Akan tetapi, muncul perdebatan pada tahap tahap akhir ini terkait permasalahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Garut Selatan yang dipredisksi sebesar Rp 7.787.032.041. Ada anggapan bahwa nilainya terlalu kecil untuk menjadi kabupaten baru.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Presidium Garut Selatan, Gunawan Undang berpendapat nilai riilnya akan lebih besar. Ada sejumlah potensi daerah yang belum diperhitungkan. Di anatanya yaitu pemasukan dari 16 perkebunan aktif serta 24 titik pembangkit listrik tenaga Mikrohidro dengan total kekuatan 150 MegaWatt.
Ada pula pertambangan logam di 12 lokasi yang sudah berproduksi, 45 titik galian C dan penambangan batu mulia di 16 titik. Dengan tambahan pemasukan tersebut, Gunawan yakin Garut Selatan sanggup menjalankan pemerintahan secara baik.
“Selain itu, pendapatan dari PBB akan naik 300 perse setelah jalan Trans Jabar Selatan sekarang sudah berubah status menjadi Jalan Startegis Nasional. Garut Selatan layak menjadi kabupaten baru karena sudah melalui penilaian dan survei sejumlah lembaga, salah satunya dari dari LPM Unpad,” kata Gunawan.
Untuk pembading, dia mengambil contoh Garut sebagai kabupaten induk yang mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik. Pasalnya, Garut mendapat bantuan dari APBN dan APBD provinsi karena rata rata kontribusi PAD Garut terhadap total pendapatan daerah per tahun hanya mencapai 6,51 persen selama 7 tahun terakhir.
Dari data yang dimiliki “PRLM”, Pada 2007 misalnya, PAD Garut menyumbang Rp 79,51 miliar (6,63 persen) dari total APBD Rp 1.198,58 miliar. Sisanya bersumber dari APBN sebesar Rp 1.054,46 miliar (87,98 persen) dan APBD Provinsi senilai Rp 39,87 miliar (3,33 persen).
Pun demikian pada 2013. Dari total APBD Rp 2.438,32 miliar, PAD Garut menyumbang Rp 166,31 miliar (6,82 persen). Sisanya berasal dari APBN senilai Rp 2.146,71 miliar (88,04 persen) dan APBD Provinsi sebesar Rp 125,3 (5,14 persen). Anggaran tahun 2013 tersebut merupakan anggaran sebelum perubahan.
Sementara itu, Rudy Gunawan mengaskan komitmennya untuk membantu pembentukan Kabupaten Garut Selatan dan tidak ada sedikit pun niatan menghambat maupun menundanya. Melihat fakta di lapangan saat ini, Rudy akan menitikberatkan pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, rumah sakit, dan sekolah di wilayah selatan Garut. Termasuk pula perbaikan kantor kantor kecamatan. Rencanaya, kantor Kecamatan Pameungpeuk akan menjadi kantor sementara Bupati terpilih.sUMBER PIKIRAN-RAKYAT" (Yusuf Wijanarko/A-147)***
JAWA BARAT
Labels:
Berita Garut
Thanks for reading DOB Garut Selatan. Please share...!

