Kecamatan Pamulihan bisa dikatakan sebagai mutiara yang tersembunyi. Bagaimana tidak, Kecamatan yang termashur dengan legenda Sanghiyang Taraje nya ini terdeteksi begitu banyak menyimpan potensi alam yang luarbiasa. Kecamatan Pamulihan yang teritorialnya berbatasan langsung dengan Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat ini memang belum tereksplorasi secara maksimal.
Asep Harsono HS, S.Sos, M.Si yang dalam setahun terakhir memimpin Kecamatan Pamulihan ini secara kontinyu melakukan terobosan-terobosan penting untuk menumbuhkembangkan berbagai sektor pembangunan. "Insya Alloh dengan segenap potensi yang kami miliki, kita terus berupaya mengeksplorasi berbagai potensi yang ada di Kecamatan Pamulihan ini, sehingga kemajuan ditingkat kecematan secara bertahap bisa diwujudkan," Tutur camat muda ini, beberapa waktu yang lalu.
Menurut catatan arsip di kantor Kecamatan, luas wilayah kecamatan Pamulihan tercatat kurang lebih 14.60 Haektar, dengan jumlah penduduknya mencapai 17.214 jiwa. Kecamatan Pamulihan ditopang 5 Desa yang meliputi, Desa Linggarjati, Girimukti, Panawa, Pananjung serta Desa Pakenjeng memilki limpahan aset alam yang begitu potensial. Beberapa komoditi unggulan warga Kecamatan Pamulihan ini diantaranya untuk komoditi pertanian khas seperti buah rambutan, Durian serta jeruk besar.
Sementara dalam komodti ternak, tercatat ada 9.655 ternak besar dan unggas sekitar 25.825 ekor. Untuk sektor kehutanan di Kecamatan Pamulihan memilki kayu pinus yang melimpah, dan untuk komoditi perkebunannya warga Pamulihan juga memiliki tanaman unggulan seperti cengkeh, kopi dan perkebunan teh.
Untuk potensi wisata alamnya, Pamulihan memiliki air terjun nan eksotik namun belum tereksplorasi dengan maksimal. Kawasan air terjun atau terkenal dengan curug kembar yang dinamai Sanghyang Taraje ini sekarang dikelola oleh pihak perhutani, tapi kini pengelolaannya agak terdampar sehingga kawasan air terjun ini tidak terkelola dengan baik. Adapun masyarakat yang kemudian mencoba untuk mengelola kawasan ini namun hanya pada saat hari raya dan libur nasional.
Secara geografis, Air terjun Sanghiyang Taraje terletak di Desa Pekenjeng Kecamatan Pamulihan. Luas kawasan air terjun ini lebih kurang 500 m2, tinggi air terjunnya mencapai 100 m. adapun batas administrasi adalah di sebelah utara, Desa Pananjung dan Cisandaan, barat, Desa Girimukti, serta di sebelah selatan, Desa Pananjung.
Curug Sanghyang Taraje tercatat memiliki ketinggian rata-rata 660 M dpl (Diatas Permukaan Laut). Luas kawasan air terjun ini 0,5 Ha. Untuk menjangkau air terjun ini jika dari kantoe kecamatan kurang lebih hatus menempuh jarak 32 km, sedangkan dari pusat kota Garut berjarak sekitar 47 km. Keindahan alam Pamulihan ini dari waktu ke waktu terus mengundang kepenasaran wisatawan dari berbagai daerah hingga mancanegara.
Seni tradisi budaya merupakan salahsatu penopang keberadaan kawasan wisata, untuk yang satu ini, Kecamatan Pamulihan pun memilki salahsatu kesenian andalan yang kerap dipentaskan dalam menyambut hari jadi Garut. Kesenian yang mirip dengan debus dengan mempertontonkan ilmu kanuragaan ini telah ada sejak jaman baheula dengan nama seni "Gesrek." Seni Gesrek terdapat di kampung Kamojang Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan. Kesenian tradisional ini disebut biasa disebut Seni Bubuang Diri (Mempertaruhkan Nyawa).
Atraksi yang dipertontonkan oleh pemain gesrek yaitu dengan menggunakan berbagai senjata tajam sambil mendemonstrasikan jurus silat, lalu golok itu di tusukkan ke perut, tangan dan lidahnya diiris-iris (Digesrek) tanpa ada luka sedikitpun atau mempan ( weduk dalam bahasa Sunda)* Pengirim:
Kang Encep liputan6.com
Labels:
Wisata Populer Di Garut
Thanks for reading Air Terjun Sanghiyang Taraje, Mutiara Yang Tersembunyi di Garut Selatan. Please share...!