Infogarsela.com - Seorang oknum PNS di Pemkab Garut diduga telah melakukan tindak pelecehan seksual terhadap anak berusia 8 tahun yang berinisial M. Akibatnya oknum PNS berinisial TN itu kini dilaporkan ke Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Garut.
Kasus ini diketahui setelah orang tua M curiga dengan tingkat anaknya yang tiba-tiba teriak histeris ketakutan saat berpapasan dengan TN. Merasa curiga orang tuanya kemudian mencoba menanyakan hal tersebut ke anaknya.
"Jelas saja saya curiga dan aneh, karena saat ketemu TN anak saya merasa ketakutan luar biasa,” terang orang tua M, Yuni di Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Garut, Jawa Barat, Rabu (9/12/2015).
Menurutnya berdasarkan pengakuan anaknya pelecehan seksual terjadi pada tahun 2014 lalu. Saat itu anaknya tengah bermain play station (PS) di tempat rental milik TN di Kampung Sumbersari Wetan, Kelurahan Regol, Kecamatan Garut Kota. Saat itulah kemaluan M sering dipegangi oleh TN.
Mendengar pengakuan anaknya tersebut, dirinya bersama keluarga pada malam harinya langsung memanggil pelaku untuk bermusyawarah dan mendengar pengakuan yang disaksikan pihak RT dan RW. Awalnya TN tidak mengakui perbuatannya, namun saat didesak akhirnya pelaku mengakui dan meminta maaf.
Namun karena merasa tiddak puas, akhirnya kasus dugaan pelecehan seksual ini dilaporkan pada Polres Garut, pada Selasa (8/12/2015). Selain itu, keluarga meminta Lembaga Perlindungan Anak untuk mendampingi dalam penyelesaian kasus dugaan pelecehan seksual.
"Saat didesak akhirnya TN, mengakui perbuatannya telah melakukan pelecehan seksual terhadap M," imbuh Yuni.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Garut, Nitta K Wijaya mengatakan telah menerima aduan dan keluarga korban terkait kasus ini. “Kami sudah menerima laporan dan akan memberikan pendampingan secara penuh,” ujarnya. (*)
Thanks For Read : Cabuli Anak Oknum PNS Garut Dilaporkan
Editor : rizalduh
Sourche : juara
Labels:
Berita Garut
Thanks for reading Cabuli Anak Oknum PNS Garut Dilaporkan. Please share...!
0 Komentar untuk "Cabuli Anak Oknum PNS Garut Dilaporkan"